Praktikum Pembuatan Pupuk Kompos Bokashi
Kotoran Ternak
PRAKTIKUM
I. JUDUL
“Pembuatan Pupuk
Kompos Bokashi Kotoran Ternak”
II. TUJUAN
Untuk
mengetahui teknik pembuatan kompos dengan aktivator EM4 (bokashi) dari bahan
organik sebagai dasar kotoran ternak (kotoran kambing).
III. DASAR TEORI
Kompos merupakan hasil
fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organic seperti tanaman, hewan,
atau limbah organic lainnya. Kompos yang digunakan sebagai pupuk disebut pupuk
organic karena bahan penyusunnya terdiri dari bahan-bahan organic.
Sifat kompos adalah :
1) memperbaiki struktur tanah,
2) memperbesar daya ikat tanah berpasir,
3) meningkatkan daya ikat air pada
tanah,
4) memperbaiki drainase dan tata udara
dalam tanah,
5) mempertinggi daya ikat tanah terhadap
zat hara,
6) membantu pelapukan bahan mineral,
7) memberi ketersediaan bahan makanan
bagi mikroba,
8) menurunkan aktivitas mikroorganisme
yang merugikan.
Kelebihan kompos
yang dibuat dengan memanfaatkan aktifator atau mikroba adalah mengandung
mikroba yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan hama dan
penyakit. Beberapa contoh kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba
decomposer/pengurai antara lain yaitu Bokashi.
Kata Bokhasi diambil
dari bahasa Jepang yang artinya bahan organik yang terfermentasi. Bokashi
adalah pupuk organik hasil fermentasi bahan organik dengan menggunakan EM4
(Effective Microorganisms 4) yang dimaksud dengan EM4 yaitu suatu campuran
mikroorganisme yang bermanfaat untuk meningkatkan keanekaragaman mikroba
dari tanah maupun tanaman, serta berfungsi untuk meningkatkan kesehatan
tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman.. Keunggulan penggunaan teknologi
EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat dihasilkan dalam waktu yang relatif
singkat dibandingkan dengan cara konvensional.
.Larutan Effective
Microorganism 4 (EM4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa
dari Universitas Ryukyus Jepang dengan kandungan mikroorganisme sekitar 80
genus. Mikroorganisme tersebut dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam
memfermentasikan bahan organik. EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp.,
Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan jamur pengurai selulosa.
Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian,
seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam, pupuk kandang atau serbuk
gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pembuatan
bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang sangat baik untuk
mikroorganisme.
Dalam proses fermentasi
bahan organik, mikroorganisme akan bekerja dengan baik apabila kondisinya
sesuai, yaitu apabila dalam kondisi anaerob, pH rendah (3-4), kadar gula
tinggi, kadar air 30-40%, dan suhu sekitar 40-50oC.
IV. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA
Alat yang digunakan antara lain :
- Ember/karung goni sebagai tempat penyimpanan akhir
- Lantai untuk mengaduk supaya teraduk rata
- Adukan
- Plastic penutup
- Tali rapia
- pH meter
- Termometer
Bahan yang digunakan antara lain :
- Kotoran Ternak 2 kg
- EM4 sebanyak 2 sendok makan
- Gula sebanyak 2 sendok makan
- Dedak 250 gram
- Air sebanyak 2 liter
Cara Pembuatannya sebagai berikut:
1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml : 1
liter.
2. Pupuk kandang dan dedak dicampur secara merata.
3. Siramkan larutan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata,
sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan,
air tidak keluar dari adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan segar.
4. Adonan yang telah tercampur rata didalam ember kemudian ditutup dengan
plastic yang telah diberi lubang-lubang kecil agar suhu tidak terlalu tinggi.
5. Pertahankan suhu adonan 40-50 oC, bukalah penutup plastik.
Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi
proses pembusukkan. Pengecekan suhu dan pH dilakukan setiap 2 hari sekali.
6. Setelah 14 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan
sebagai pupuk organik.
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel di
atas, maka dapat diketahui bahwa pengukuran yang dilakukan setiap
2 hari sekali dalam dua minggu yakni dari pengukuran
diatas diperoleh suhu pupuk bokashi semakin menurun dimana pengukuran
pertama yang suhunya 60oC turun menjadi 55oC pada
pengukuran kedua dan begitu seterusnya. Hal
ini dikarenakan panas yang dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan
langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi
temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula
proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan
pupuk. Temperatur yang berkisar antara 30 – 60oC menunjukkan
aktivitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC
akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan
tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba
patogen tanaman dan benih-benih gulma.
Sementara
dilihat dari kadar air terjadi penaikan dari 55%, 60% dan 50%. Hal ini
dikarenakan pada saat pengukuran terbasahi oleh air hujan. Namun dapat diatasi
dengan penambahan dedak dan kadar air pun menurun. Sedangkan untuk pH stabil
antara 5, 4,5 dan 4 pada pH terakhir.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Bokashi adalah sebuah
metode pengomposan yang dapat
menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa
campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah
jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga
proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan
amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material
sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar,sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung
organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Umumnya pengomposan
berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan akan terlihat berbeda
dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat hampir sama dengan
sampah aslinya namun lebih pucat, mirip seperti tanah, tekstur halus dan tidak
berbau.
Adapun kelebihan pupuk
bokashi dibandingkan dengan pupuk organic yang lain yaitu:
1. Bokashi dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman
meskipun bahan organiknya belum terurai seperti pada kompos.
2. Dengan formulasi bahan-bahan maka sangat mudah untuk mengontrol jumlah
vitamin untuk tanaman
3. Bokashi dapat langsung mensuplai unsur berbagai tanaman sedangkan pupuk
yang lain mensuplai hara dalam tanah.